PRAKTIKUM 6B PEMROGRAMAN SHELL

NAMA : FATIA YASMIN HENDRY

KELAS : BM-5A

NIM : 2023000032

M.K : SISTEM OPERASI



PEMROGRAMAN SHELL

  • Pokok Bahasan

  1. Pemrograman Shell

  • Tujuan Belajar

  1. Menggunakan struktur case – esac.
  2. Loop dengan while, for, do while.
  3. Membuat fungsi dan mengetahui cara memanggil fungsi tersebut.

  • Abstrak

      Pemrograman shell adalah keterampilan yang penting dalam administrasi sistem dan pengembangan perangkat lunak di lingkungan Linux. Artikel ini menjelaskan konsep dasar pemrograman shell, fungsi utama shell, dan cara menggunakannya untuk otomatisasi tugas-tugas sistem. Pemrograman shell melibatkan penggunaan bahasa perintah untuk mengendalikan sistem operasi Linux dan melakukan berbagai tugas seperti manajemen file, pemrosesan data, dan otomatisasi tugas. Beberapa topik kunci dalam pemrograman shell, termasuk:
Perintah dasar shell : Artikel ini memperkenalkan perintah-perintah dasar yang digunakan dalam shell seperti `ls`, `cd`, `pwd`, dan `echo`. Ini adalah perintah dasar yang digunakan untuk navigasi file sistem, mencetak teks, dan berinteraksi dengan sistem.

Variabel lingkungan : Shell memungkinkan Anda untuk mendefinisikan dan menggunakan variabel lingkungan, yang memungkinkan Anda menyimpan data dan menggunakannya dalam skrip shell. Variabel ini dapat digunakan untuk menyimpan konfigurasi, informasi, dan hasil dari perintah.

Pemilihan kondisional dan perulangan : Anda dapat membuat skrip shell yang lebih kompleks dengan menggunakan pernyataan pemilihan kondisional seperti `if`, `elif`, dan `else`, serta perulangan seperti `for` dan `while`. Ini memungkinkan Anda mengambil keputusan berdasarkan kondisi tertentu atau mengulang tugas tertentu.

Fungsi shell : Anda dapat membuat dan menggunakan fungsi dalam shell untuk mengelompokkan perintah-perintah yang sering digunakan ke dalam unit yang lebih mudah dikelola. Ini meningkatkan keterbacaan dan pemeliharaan skrip.

Pipes dan redireksi : Shell memungkinkan Anda untuk mengalirkan keluaran dari satu perintah ke perintah lainnya menggunakan pipa (|) dan mengalihkan keluaran atau masukan ke atau dari file dengan menggunakan redireksi (> dan <).

Skrip shell praktis : Artikel ini juga mencakup beberapa contoh penggunaan skrip shell dalam tugas sehari-hari seperti pencarian file, pencetakan laporan, dan otomatisasi backup.

      Pemrograman shell adalah alat yang kuat untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam administrasi sistem dan pengembangan perangkat lunak di lingkungan Linux. Dengan pemahaman yang baik tentang konsep-konsep dasar dan perintah-perintah shell, pengguna dapat mengotomatisasi tugas-tugas mereka dan menjadi lebih mahir dalam mengelola sistem Linux. Pemrograman ini membantu pembaca memahami dasar-dasar pemrograman shell dan memanfaatkannya dalam konteks sehari-hari.

  • Teori Singkat

       1 INSTRUKSI SHELL

      Instruksi test digunakan untuk memeriksa kondisi dari sebuah ekspresi. Ekspresi terdiri dari factor dan operator yang dipisahkan oleh spasi. Hasil test akan memberikan nilai berupa status exit, yaitu 0 bila ekspresi sesuai, bila tidak maka hasil adalah ≠ 0.

- Operator untuk test

Operator

0 atau TRUE, jika

string1 = string2

Identical

string1 != string2

Not identical

-n string

String is not null

-z string

String is null

- Test untuk files dan directory

Test dapat dilakukan untuk memeriksa apakah file ada (Exist), dapat dibaca, dapat ditulis, kosong dan lainnya.

Untuk memudahkan pembacaan (readability), test dapat ditulis dengan [ ekspresi ]

[ sebenarnya adalah nama lain dari test, bedanya [ akan mencari kurung penutup ] pada akhir ekspresi yang harus dipisahkan oleh spasi.

       2 LOGICAL && DAN || (SHELL LEVEL)

     Notasi && dan || digunakan untuk menggabungkan instruksi shell sebagai alternatif untuk if then else. Notasi && dan || sering ditemukan dalah shell script system administrator untuk menjalankan routine dari system operasi.

- instruksi1 && instruksi2

shell akan mengeksekusi instruksi1, dan bila exit status instruksi1 adalah FALSE, maka hasil dari AND tersebut sudah pasti sama dengan FALSE, sehingga instruksi2 tidak mempunyai pengaruh lagi. Oleh karena itu, instruksi2 tidak dijalankan. Sebaliknya bila hasil instruksi1 adalah TRUE(0), maka instruksi2 dijalankan

- instruksi1 || instruksi2

shell akan mengeksekusi instruksi1, bila exit sta tus adalah TRUE(0), hasil dari operasi OR tersebut sudah pasti menghasilkan TRUE, terlepas dari hasil eksekusi instruksi2. Oleh karena itu instruksi2 tidak perlu dijalankan. Bila hasil instruksi1 adalah FALSE, maka instruksi2 akan dijalankan.

       3 OPERATOR BILANGAN BULAT UNTUK TEST

Untuk membandingkan 2 buah bilangan, test memerlukan operator yang berbeda dengan string.

Operator

0 atau TRUE, jika

i1

–eq

i2

Bilangan sama

i1

–ge

i2

Lebih besar atau sama dengan

i1

–gt

i2

Lebih besar

i1 i1 i1

–le

–lt

–ne

i2 i2 i2

Lebih kecil atau sama dengan Lebih kecil

Bilangan tidak sama

       4 OPERATOR LOGICAL (TEST LEVEL)

Logical operator terdiri dari AND, OR dan NOT. Operator ini menggabungkan hasil ekspresi sebagai berikut :

NOT : symbol !

 

!

True

False

False

True

AND : symbol -a

V1

V2

V1 –a V2

False

False

False

False

True

False

True

False

False

True

True

True

OR : symbol -o

V1

V2

V1 –o V2

False

False

False

False

True

True

True

False

True

True

True

True

       5 KONSTRUKSI IF THEN ELSE IF

Bila status exit tidak sama dengan 0, maka kondisi menjadi FALSE dan instruksi setelah else akan dijalankan.

       6 HITUNGAN ARITMETIKA

Tipe dari variable SHELL hanya satu yaitu STRING. Tidak ada tipe lain seperti Numerik, Floating, Boolean atau lainnya. Akibatnya variable ini tidak dapat membuat perhitungan aritmetika, misalnya :

A=5
B=$A +1 ## error

UNIX menyediakan utilitas yang bernama expr yaitu suatu utilitas yang melakukan aritmetika sederhana.

       7 INSTRUKSI EXIT

Program dapat dihentikan (terminated/selesai) dengan instruksi exit. Sebagai nilai default program tersebut akan memberikan status exit 0.

       8 KONSTRUKSI CASE

Case digunakan untuk menyederhanakan pemakaian if yang berantai, sehingga dengan case, kondisi dapat dikelompokkan secara logis dengan lebih jelas dan mudah untuk ditulis.

Case diakhiri denan esac dan pada setiap kelompok instruksi diakhiri dengan ;;. Pada akhir pilihan yaitu *) yang berarti adalah “default”, bila kondisi tidak memenuhi pola sebelumnya

       9 KONSTRUKSI FOR

For digunakan untuk pengulangan dengan menggunakan var yang pada setiap pengulangan akan diganti dengan nilai yang berada pada daftar (list).

       10 KONSTRUKSI WHILE

While digunakan untuk pengulangan instruksi, yang umumnya dibatasi dengan suatu kondisi. Selama kondisi tersebut TRUE, maka pengulangan terus dilakukan. Loop akan berhenti, bila kondisi FALSSE, atau program keluar dari blok while melalui exit atau break.

       11 INSTRUKSI DUMMY

Instruksi dummy adalah instruksi yang tidak melakukan apa -apa, namun instruksi ini memberikan status exit 0 (TRUE). Oleh karena itu, instruksi dummy dapat digunakan sebagai kondisi forever pada loop (misalnya while).

Simbol instruksi dummy adalah -> :

       12 FUNGSI

Fungsi adalah program yang dapat dipanggil oleh program lainnya dengan menggunakan notasi NamaFungsi(). Fungsi memberikan exit status ($?) yang dinyatakan dengan return nr, atau nilai 0 sebagai default.

Membuat fungsi diawali dengan nama fungsi, parameter, kemudian blok

program yang dinyatakan dalam { … }. Contoh :

F1( ) {
……..
…….. return 1
}

Variabel dapat didefinisikan dalam fungsi sebagai variable local atau global. Hal yang perlu diperhatikan, nama variable yang digunakan dalam sebuah fungsi, jangan sampai bentrok dengan nama variable yang sam adi luar fungsi, sehingga tidak terjadi isi variable berubah.

  • Percobaan

          Percobaan 8 : Instruksi Teks

1. Menggunakan instruksi test, perhatikan spasi antara

$ NAMA=amir
$ test $NAMA = amir
$ echo $?
$ test $NAMA = boris
$ echo $?

Analisa : Gambar di atas merupakan perintah instruksi test. Variabel NAMA diisi dengan yasmin. Kemudian untuk memanggil variabel NAMA dengan perintah test dengan $NAMA didefiniskan yasmin maka status exit bernilai 0. Sedangkan apabila berisi pnj status exit berisi 1 artinya nama pnj belum diinputkan, maka apabila dipanggil nama pnj tidak ditemukan.

2. Aplikasi test dengan konstruksi if

$ vi prog06.sh #!/bin/sh
# prog06.sh
echo –n “NAMA = “ read NAMA
if test “$NAMA” = amir
then
echo “Selamat Datang $NAMA”
else
echo “Anda bukan amir, sorry!”
fi

Analisa : Gambar di atas merupakan perintah instruksi test. Perintah vi prog06.sh berfungsi untuk membuat program dengan script shell berikut

#! /bin/sh
# prog06.sh
echo –n “NAMA = “
read NAMA
if test “$NAMA” = yasmin
then
echo “Selamat Datang $NAMA”
else
echo “Anda bukan yasmin, sorry!”
fi

Sama halnya dengan point sebelumnya, yaitu aplikasi test, namun pada shell script prog06.sh. Variabel nama didefinisikan sebagai damelia. Dengan perintah if apabila variabel nama berisi damelia maka akan ditampilkan Selamat datang damelia sedangkan apabila bukan (else) maka akan ditampilkan Anda bukan damelia, sorry !! script fi untuk mengakhiri program

3. Jalankan program prog06.sh dengan memasukkan NAMA = amir dan NAMA = <CR> perhatikan hasil tampilannya

$ . prog06.sh [NAMA = amir]
$ . prog06.sh [NAMA = <CR>] (Terdapat pesan error)

Analisa : Gambar di atas merupakan perintah instruksi test. Perintah ini merupakan eksekusi dari prog06.sh apabila nama diisi dengan yasmin maka seperti pada perintah 1 yaitu Selamat datang yasmin, sedangkan pada contoh kedua variabel nama diisi dengan <CR> maka ditampilkan pesan error karena tidak ada di direktori.

4. Modifikasi prog06.sh dengan menggunakan notasi untuk test

$ vi prog06.sh
#!/bin/sh
# prog06.sh
echo –n “NAMA = “ read NAMA
if [ “$NAMA” = amir ]
then
echo “Selamat Datang $NAMA”
else
echo “Anda bukan amir, sorry!”
fi

Analisa : Gambar di atas merupakan perintah instruksi test. Sama halnya dengan point 2 namun pada modifikasi ini perintah test diganti dengan perintah [ ], dan akan di eksekusi pada percobaan berikutnya.

5. Jalankan program prog06.sh dengan memasukkan NAMA = amir

$ . prog06.sh [NAMA = amir]

Analisa : Gambar di atas merupakan perintah instruksi test. Meskipun perintah if didefiniskan dengan perintah [ ] tapi hasil eksekusi prog06.sh akan menampilkan hasil yang sama dengan perintah test sebelumnya.

          Percobaan 9 : Notasi && dan ||

1. Bila file prog01.sh ada (TRUE), maka jalankan program berikutnya. File prog01.sh ada, karena itu exit status adalah TRUE, hasil operasi AND masih tergantung pada hasil eksekusi instruksi ke 2, dan dengan demikian instruksi echo akan dijalankan.

$ [ -f prog01.sh ] && echo “Prog01.sh ada”

Analisa : Gambar diatas merupakan perintah notasi && dan ||. Bila file prog01.sh ada (TRUE), maka jalankan program berikutnya. File prog01.sh ada, karena itu exit status adalah TRUE, hasil operasi AND masih tergantung pada hasil eksekusi instruksi ke 2, dan dengan demikian instruksi echo akan dijalankan.

2. File prog99.sh tidak ada, karena itu exit status adalah FALSE dan instruksi echo tidak dijalankan

$ [ -f prog99.sh ] && echo “Prog99.sh ada”

Analisa : Gambar di atas merupakan perintah notasi && dan ||. File prog99.sh tidak ada, karena itu exit status adalah FALSE dan instruksi echo tidak dijalankan.

3. Bila prog01.sh ada maka jalankan shell script tersebut

$ [ -f prog01.sh ] && . prog01.sh

Analisa : Gambar di atas merupakan peritnah notasi && dan ||. Pada perintah ini adalah untuk menjalankan shell script dari prog01.sh. sama halnya dengan fungsi instrusi dari . prog01.sh.

4. Bila prog01.sh ada maka jalankan program berikutnya. File prog01.sh memang ada, karena itu exit status adalah TRUE, dan karena sudah TRUE maka instruksi echo tidak lagi dijalankan

$ [ -f prog01.sh ] || echo “Dieksekusi tidak ?”

Analisa : Gambar di atas merupakan perintah notasi && dan ||. Bila prog01.sh ada maka jalankan program berikutnya. File prog01.sh memang ada, karena itu exit status adalah TRUE, dank arena sudah TRUE maka instruksi echo tidak lagi dijalankan.

5. File prog99.sh tidak ada, karena itu exit status adalah FALSE, hasil m tergantung atas exit status instruksi ke dua, karena itu instruksi echo dijalankan

$ [ -f prog99.sh ] || echo “Dieksekusi tidak ?”

Analisa : Gambar di atas merupakan perintah notasi && dan ||. File prog99.sh tidak ada, karena itu exit status adalah FALSE, hasil masih tergantung atas exit status instruksi ke dua, karena itu instruksi echo dijalankan (dieksekusi).

6. File prog99.sh tidak ada, maka tampilkan pesan error

$ [ -f prog99.sh ] || echo “Sorry, prog99.sh tidak ada”

Analisa : Gambar di atas merupakan perintah notasi && dan ||. File prog99.sh tidak ada, maka tampilkan pesan error seperti perintah di atas.

          Percobaan 10 : Operator bilangan bulat untuk test

1. Menggunakan operator dengan notasi test

$ i=5
$ test “$i” –eq 5
$ echo $?

Analisa : Gambar di atas merupakan perintah operator bilangan bulat untuk test. Variabel i berisi 5 maka dengan notasi test, variabel i –eq (sama dengan) 5 dan apabila dijalankan instruksi echo $? status exit bernilai 0 karena i memang berisi dengan nilai 5.

2. Menggunakan operator dengan notasi [ ] (penganti notasi test)

$ [ “$i” –eq 5 ]
$ echo $?

Analisa : Gambar di atas merupakan perintah operator bilangan bulat untuk test. Sama halnya dengan yang nomer 1, namun diganti dengan notasi [ ] maka status exit tetap akan bernilai 0.

          Percobaan 11: Operator logical dan konstruksi elif

1. Buatlah file prog07.sh

$ vi prog07.sh #!/bin/sh
# prog07.sh
echo –n “INCOME = “ read INCOME
if [ $INCOME –ge 0 –a $INCOME –le 10000 ]
then
BIAYA=10
elif [ $INCOME –gt 10000 –a $INCOME –le 25000 ]
then
BIAYA=25
else
BIAYA=35
fi
echo “Biaya = $BIAYA”

Analisa : Gambar di atas merupakan perintah operator logika dan konstruksi elif. Perintah $ vi prog07.sh berfungsi untuk membuat Shell script prog07.sh yang berisi perintah if dengan variabel income. Ada 3 perintah yaitu BIAYA=10, BIAYA=25 dan BIAYA=35 dan akan dieksekusi pada berikutnya.

2. Jalankan file prog07.sh dan masukkan untuk INCOME=5000, 20000, 28000

$ . prog07.sh [INCOME=5000]
$ . prog07.sh [INCOME=20000]
$ . prog07.sh [INCOME=28000]

Analisa : Gambar di atas merupakan perintah operator logika dan konstruksi elif. Apabila variabel income diisi dengan INCOME antara 0 sampai dengan 10000 maka biaya yang akan ditampilkan adalah 10, sedangkan apabila income berisi nilai antara 10000 sampai dengan 25000 maka biaya yang akan ditampilkan adalah 25 dan jika INCOME berisi lebih dari 25000 maka ditampilkan BIAYA 35 dan tampil seperti gambar di atas.

          Percobaan 12: Hitungan Aritmetika

1. Menggunakan utilitas expr

$ expr 5 + 1
$ A=5
$ expr $A + 2
$ expr $A – 4
$ expr $A * 2
$ expr $A \* 2
$ expr $A / 6 +10
$ expr 17 % 5

Analisa : Gambar di atas merupakan perintah hitungan aritmatika. Untuk perhitungan aritmatika dapat menggunakan utilitas expr. Untuk simbol dari penjumlahan adalah +, pengurangan -, namun untuk perkalian bukan menggunakan perintah * tetapi expr dari perkalian adalah \* dan untuk pembagian menggunakan / dan % digunakan untuk expr mod atau sisa hasil bagi dan tampil seperti gambar di atas.

2. Substitusi isi variable dengan hasil utilitas expr

$ A=5
$ B=`expr $A + 1`
$ echo $B

Analisa : Gambar di atas merupakan perintah hitungan aritmatika. Variabel A diisi dengan 5 kemudian variabel 5 berisi subtitusi dari perintah expr $A + 1 maka apabila variabel B dipanggil akan berisi hasil dari aritmatika tersebut.

          Percobaan 13: Instruksi exit

1. Buat shell script prog08.sh

$ vi prog08.sh #!/bin/sh
if [ -f prog01.sh ] then
exit 3
else
exit –1
fi

Analisa : Gambar di atas merupakan peritntah instruksi exit. Shell script prog08.sh inimberisi instruksi if untuk notasi [ ] prog01.sh berisi instruksi exit dan akan dieksekusi pada percobaan berikutnya.

2. Jalankan script prog08.sh dan periksa status exit

$ . prog08.sh
$ echo $?


Analisa : Gambar di atas merupakan perintah instruksi exit. Apabila prog08.sh dieksekusi dengan . prog08.sh kemudian status exit di tampilkan akan menampilkan nilai 0 dan tampil seperti gambar di atas.

          Percobaan 14: Konstruksi case - esac

1. Buatlah file prog09.sh dengan editor vi

$ vi prog09.sh
#!/bin/sh
# Prog: prog09.sh

echo “1. Siapa yang aktif” echo “2. Tanggal hari ini” echo “3. Kalender bulan ini” echo –n “ Pilihan : “ read PILIH
case $PILIH in 1)
echo “Yang aktif saat ini” who
;;
2)
echo “Tanggal hari ini” date
;;
3)
echo “Kalender bulan ini” cal
;;
*)
echo “Salah pilih !!”
;;
esac

Analisa : Gambar di atas merupakan perintah Konstruksi Case-Esac. Dengan variabel pemilihan PILIH melalui keyboard. Format penulisan case ini pertama diawali dengan case kemudian variabel pilih diikuti dengan in. Kemudian definiskan untuk nomor 1 hingga 3 setiap nomor ditutup dengan simbol ;;. Untuk pemilihan terakhir apabila memilih selain nomor 1 2 3 digunkan perintah *). Kemudian ditutup dengan esac dan akan dieksekusi pada percobaan berikutnya.

2. Jalankan program prog09.sh, cobalah beberapa kali dengan inputan yang berbeda

$ . prog09.sh

Analisa : Gambar di atas merupakan perintah Konstruksi Case-Esac. Apabila memilih nomor 1 maka akan ditampilkan siapa user yang sedang aktif, sedangkan apabila memilih nomor 2 akan ditampilkan tanggal hari ini, apabila memilih nomer 3 akan tampil kalender bulan inid an apabila memilih selai nomor 1 2 atau 3 maka akan ditampilkan echo Salah pilih !!. Kemudian ditutup dengan esac.

3. Buatlah file prog10.sh yang merupakan bentuk lain dari case

$ vi prog10.sh 
#!/bin/sh
# Prog: prog10.sh
echo –n “Jawab (Y/T) : “ 
read JWB
case $JWB in
y | Y | ya |Ya |YA ) JWB=y ;;
t | T | tidak | Tidak | TIDAK ) JWB=t ;; 
esac

Analisa : Gambar di atas merupakan perintah Konstruksi Case-Esac. Shell script prog10.sh ini merupakan bentuk lain dari perintah case. Variabel JWB dapat dijawab dengan perintah y/Y/ya?Ya/YA untuk y, sedangkan untuk JWB=t dapat ditulis dengan t/T/tidak/Tidak/TIDAK dan akan dieksekusi pada percobaan berikutnya.

4. Jalankan program prog10.sh, cobalah beberapa kali dengan inputan yang berbeda

$ . prog10.sh

Analisa : Gambar di atas merupakan perintah Konstruksi Case-Esac. Ini merupakan eksekusi dari prog10.sh. saya menggunakan 3 buah contoh untuk nilai JWB yaitu y, T dan YA.

5. Modifikasi file prog10.sh yang merupakan bentuk lain dari case

$ vi prog10.sh 
#!/bin/sh
# Prog: prog10.sh
echo –n “Jawab (Y/T) : \c“ 
read JWB
case $JWB in
[yY] | [yY][aA] ) JWB=y ;;
[tT] | [tT]idak ) JWB=t ;;
*) JWB=? ;;
Esac

Analisa : Gambar di atas merupakan perintah Konstruksi Case-Esac. Selain pada percobaan 14 nomer 3 diatas, perintah case untuk jawaban juga dapat ditulis seperti diatas. Berarti y dapat ditulis huruf kecil atau besar, kemudian untuk “ya” bisa y nya bisa huruf besar/kecil begitupula dengan a nya. Sama halnya dengan ya tidak juga demikian dan akan dieksekusi pada berikutnya.

6. Jalankan program prog10.sh, cobalah beberapa kali dengan inputan yang berbeda

$ . prog10.sh

Analisa : Gambar di atas merupakan perintah Konstruksi Case-Esac. Ini merupakan eksekusi dari program shell script prog10.sh untuk modifikasi nya dan tampil seperti gambar di atas.

          Percobaan 15: Konstruksi for - do - done

1. Buatlah file prog11.sh

$ vi prog11.sh
#!/bin/sh
# Prog: prog11.sh

for NAMA in bambang harry kadir amir do
echo “Nama adalah : $NAMA”
done

Analisa : Gambar di atas merupakan perintah konstruksi for-do-done. Shell script ini berisi konstruksi for-do-done dimana for untuk variabel nama ada damelia messi neymar suarez. Kemudian dijalankan dengan perintah do dan ditutup dengan done dan akan dieksekusi pada percobaan berikutnya.

2. Jalankan program prog11.sh

$ . prog11.sh

Analisa : Gambar di atas merupakan perintah konstruksi for-do-done. Apabila prog11.sh ini dijalankan perintah echo akan ditampilkan untuk setiap NAMA karena menggunakan pengulangan for dan tampil seperti tampilan di atas.

3. Buatlah file prog12.sh yang berisi konstruksi for dan wildcard, program ini akan menampilkan nama file yang berada di current direktori

$ vi prog12.sh
#!/bin/sh
# Prog: prog12.sh

for F in * do
echo $F
done

Analisa : Gambar di atas merupakan perintah konstruksi for-do-done. Shell script prog12.sh ini berisi konstrusi for dan wild card. Program ini akan menampilkan nama file yang berada pada current directory dan akan dieksekusi pada percobaan berikutnya

4. Jalankan program prog12.sh

$ . prog12.sh

Analisa : Gambar di atas merupakan perintah konstruksi for-do-done. Apabila prog12.sh ini dijalankan maka sleuruh nama directory pada current directory akan ditampilkan dan tampil seperti gambar.

5. Modifikasi file prog12.sh, program ini akan menampilkan long list dari file yang mempunyai ekstensi lst

$ vi prog12.sh
#!/bin/sh
# Prog: prog12.sh

for F in *.lst do
ls –l $F
done

Analisa : Gambar di atas merupakan perintah yaitu konstruksi for-do-done. Modifikasi prog12.sh ini akan menampilkan long list dari file yang mempunyai ekstensi file .lst dan akan dieksekusi pada percobaan berikutnya.

6. Jalankan program prog12.sh

$ . prog12.sh

Analisa : Gambar di atas merupakan perintah konstruksi for-do-done. Tidak ditemukan file/direktori dengan ekstensi .lst pada current directory ini sehingga ditampilkan pesan error dan tampil seperti gambar.

          Percobaan 16: Konstruksi while - do - done

1. Buatlah file prog13.sh

$ vi prog13.sh 
#!/bin/sh
# Prog: prog13.sh

PILIH=1
while [ $PILIH –ne 4 ] do
echo “1. Siapa yang aktif” echo “2. Tanggal hari ini” echo “3. Kalender bulan ini” echo “4. Keluar”
echo “ Pilihan : \c”
read PILIH
if [ $PILIH –eq 4 ] then
break
fi clear
done
echo “Program berlanjut di sini setelah break”

Analisa : Gambar di atas merupakan perintah yaitu konstruksi while-do-done. Program shell script untuk prog13.sh ini berisi perintah pengulangan serta terdapat 4 pilihan. Variabelnya adalah PILIH –ne 4 dan akan dieksekusi pada percobaan berikutnya.

2. Jalankan program prog13.sh

$ . prog13.sh

Analisa : Gambar di atas merupakan perintah konstruksi while-do-done. Ketika prog13.sh ini dijalankan apabila memilih nomor 1 2 atau 3 maka akan diulangi atau ditampilkan lagi pilihan tersebut karena perintahnya tidak berisi. Sedangkan apabila memilih nomor 4 maka pengulangan akan berhenti kemudian tampil tulisan dan tampil seperti gambar.

          Percobaan 17: Instruksi dummy

1. Modifikasi file prog13.sh

$ vi prog13.sh
#!/bin/sh
# Prog: prog13.sh
PILIH=1
while :
do
echo “1. Siapa yang aktif” echo “2. Tanggal hari ini” echo “3. Kalender bulan ini” echo “4. Keluar”
echo “ Pilihan : \c” read PILIH
if [ $PILIH –eq 4 ]
then
break
fi clear
done
echo “Program berlanjut di sini setelah break”

Analisa : Gambar di atas merupakan perintah yaitu instruksi dummy. Modifikasi ini terlihat pada penulisan while : sebelumnya ditambahkan dengan notasi [ $PILIH –ne 4] sedangkan pada prog14.sh sekarang tidak ada dan akan dieksekusi pada percobaan berikutnya

2. Jalankan program prog13.sh

$ . prog13.sh

Analisa : Gambar di atas merupakan perintah instruksi dummy. Hasil dari eksekusi modifikasi prog13.sh ini akan sama dengan perintah sebelumnya yaitu pada percobaan 17 dan tampil seperti gambar.

3. Buatlah file prog14.sh yang berisi instruksi dummy untuk konstruksi if

$ vi prog14.sh #!/bin/sh
# Prog: prog14.sh

echo –n “Masukkan nilai : “ read A
if [ $A –gt 100 ] then
:
else
echo “OK !”
fi

Analisa : Gambar di atas merupakan perintah instruksi dummy. Masih pada shell script, pada program prog14.sh ini berisi instruksi dummy untuk konstruksi if. Variabel A dinyatakan dengan nilai –ne 100. Then echo OK dan akan dieksekusi pada percobaan berikutnya.

4. Jalankan program prog14.sh beberapa kali dengan input yang berbeda

$ . prog14.sh

Analisa : Gambar di atas merupakan perintah instruksi dummy. Apabila dijalankan jika nilai yang dimasukan masih kurang dari 100 maka ditampilkan OK !, sedangkan apabila nilai lebih dari 100 maka tidak akan ada pesan OK ! dan tampil seperti gambar.

          Percobaan 18: Fungsi

1. Buatlah file fungsi.sh
$ vi fungsi.sh
#!/bin/sh
# Prog: fungsi.sh

F1( ) {
echo “Fungsi F1” return 1
}
echo “Menggunakan Fungsi” F1
F1
echo $?

Analisa : Gambar di atas merupakan perintah fungsi. File fungsi.sh pada shell script ini berisi perintah fungsi untuk return 1 dan status exit setalah menjalankan fungsi dan akan dieksekusi pada percobaan berikutnya.

2. Jalankan program fungsi.sh
$ . fungsi.sh

Analisa : Gambar di atas merupakan perintah fungsi. File fungsi.sh ini apabila dijalankan akan berstatus exit 1 karena bernilai false dan tampil seperti gambar.

3. Menggunakan variable pada fungsi dengan memodifikasi file fungsi.sh
$ vi fungsi.sh
#!/bin/sh
# Prog: fungsi.sh

F1( )
{
Honor=10000 echo “Fungsi F1” return 1
}

echo “Menggunakan Fungsi” F1
F1
echo “Nilai balik adalah $?” echo “Honor = $Honor”

Analisa : Gambar di atas merupakan perintah fungsi. Modifikasi file fungsi.sh ini hanya ditambah variabel Honor dengan 10000 dan echo Nilai balik adalah $? dan akan dieksekusi pada percobaan berikutnya.

4. Jalankan program fungsi.sh
$ . fungsi.sh

Analisa : Gambar di atas merupakan perintah yaitu fungsi. Tidak ada perbedaan fungsi dalam file.sh hasil modifikasi ini hanya penambahan nilai dari variabel Honor saja dan tampil seperti gambar.

5. Menggunakan variable pada fungsi dengan memodifikasi file fungsi.sh
$ vi fungsi.sh
#!/bin/sh
# Prog: fungsi.sh

F1( )
{
local Honor=10000 echo “Fungsi F1” return 1
}

echo “Menggunakan Fungsi” F1
F1
echo “Nilai balik adalah $?” echo “Honor = $Honor”

Analisa : Gambar di atas merupakan perintah yaitu fungsi. Percobaan ini juga masih merupakan modifikasi dari file fungsi.sh dengan penambahan local sebelum  pendefinisian variabel Honor=10000 dan akan dieksekusi pada percobaan berikutnya.

6. Jalankan program fungsi.sh
$ . fungsi.sh

Analisa : Gambar di atas merupakan perintah fungsi. Dan untuk hasilnya pun tidak ada perubahan dari modifikasi file fungsi.sh sebelumnya. Sama saja dengan percobaan 18 nomer 3 dan tampil seperti gambar.
  • Latihan

1. Buatlah program salin.sh yang menyalin file (copy ) sebagai berikut :
salin.sh file -asal file-tujuan
Dengan ketentuan :
- Bila file asal tidak ada, berikan pesan, salin gagal.
- Bila file tujuan ada dan file tersebut adalah directory, beri pesan bahwa file tida k bisa disalin ke direktori
- Bila file tujuan ada dan file biasa, beri pesan apakan file tersebut akan dihapus, bila dijawab dengan “Y”, maka copy file tersebut
- Bila file tujuan belum ada, lakukan copy
Untuk mengambil nama file, gunakan parameter $1 dan $2. Bila jumlah parameter tidak sama ($#) dengan 2, maka beri pesan exit = -1
#!/bin/sh
# file: salin.sh
# Usage: salin.sh fasal ftujuan if [ $# -ne 2]
then
echo “Error, usage: salin.sh file-asal file-tujuan”
exit –1
fi
fasal=$1 ftujuan=$2
echo “salin.sh $fasal $ftujuan”
……
……
Jawaban :

Analisa : Gambar di atas merupakan program copy file, dimana pada gambar di atas jika file tidak berhasil ditemukan maka nantinya akan langsung di close. Untuk pilihan digunakan perintah if else then, tetapi karena perintah pertama pada shell script salin.sh menyatakan jika file tidak ada maka akan di close, dan memang si file ini tidak ada, sehingga perintah yang dikerjakannya pada saat shell script dieksekusi menggunakan perintah . Salin.sh adalah perintah pilihan nomor 1 yaitu “keluar” karena tidak ada filenya dan tampil seperti gambar di atas.

2. Buat program yang memeriksa nama direktori, jika parameter tersebut adalah direktori, maka jalankan instruksi ls – ld pada direktori tersebut. Namakan program tersebut checkdir.sh. Gunakan notasi [ -d NamaDirektori ] dan pilih logic al && atau || pada level shell.
#!/bin/sh
# file: checkdir.sh
# Usage: checkdir.sh DirectoryName #
if [ $# -ne 1] then
echo “Error, usage: checkdir.sh DirectoryName”
exit 1
fi
[ … ] && …
Jawaban :

Analisa : Gambar di atas merupakan program memeriksa nama direktori. Seperti yang terjadi pada latihan no. 1 tadi, ketika dijalankan program checkdir.sh ini tidak menemukan directory yang di cari sehingga secara otomatis akan di “closed” atau exit dan tampil seperti gambar di atas.

3. Dengan shell script pph.sh, hitung PPH per tahun dengan ketentuan sebagai berikut:
- 10 juta pertama PPH 15%
- 25 juta berikutnya (sisa) PPH 25%
- Bila masih ada sisa, maka sisa tersebut PPH 35% Contoh :
Gaji 8 juta
PPH = 15% * 8 juta
Gaji 12 juta
PPH =15% * 10 juta + 25% * (12-10) juta
Gaji 60 juta
PPH = 15% * 10 juta + 25% * 25 juta + 25% * (60-10-25) juta Debugging : untuk melakukan tracing (debug) gunakan opsi –x pada eksekusi shell.
$ sh –x pph.sh
+ echo –n ‘Berikan gaji dalam ribuan rupiah : ‘ Berikan gaji dalam ribuan rupiah : + read gaji 20000
+ pkp=10000
+ ‘[‘ 20000 –le 10000 ‘]’
++ expr 20000 – 10000
+ gaji=10000
+ pph=1500
+ pkp=25000
+ ‘[‘ 10000 –le 25000 ‘]’
+ pkp=10000
++ expr 1500 + 10000 ‘*’ 25 / 100
+ pph=4000
+ echo ‘Pajak Penghasilan = 4000’ Pajak Penghasilan = 4000
Jawaban :


Analisa : Gambar di atas merupakan shell script pph.sh, menghitung PPH per tahun dengan ketentuan 10 juta pertama PPH 15%, 25 juta berikutnya (sisa) PPH 25%, bila masih ada sisa, maka sisa tersebut PPH 35%. Untuk membuat sebuah file pph.sh gunakan perintah vi pph.sh. masuk ke shell dan buat sebuah perintah dalam vi  pph.sh dengan memasukan perintah yang ada pada gambar di atas. Gunaka tombol Esc ‘:’ dan wq untuk keluar dari shell dan menyimpan. Kemudian jalankan pph.sh dengan \ perintah bash pph.sh dan untuk debugging untuk melakukan tracing (debug) gunakan opsi –x pada eksekusi shell, maka hasilnya tampil seperti gambar di atas.

4. Buatlah program myprog.sh yang memproses parameter $1, nilai parameter harus berupa string :
start stop status restart reload
Bila buka dari string tersebut, maka berikan pesan error. Sempurnakan program di bawah ini untuk keperluan tersebut
#!/bin/sh
# See how we were called case “$1” in
start)
echo “Ini adalah start”
;;
 
stop)

*)
 

echo “Ini adalah stop”
;;
 
echo $”Usage:$0 {start|stop|restart|reload|status}”
;;
esac return
Jawaban :


Analisa : Gambar di atas merupakan tahapan membuat program myprog.sh yang memproses parameter $1, nilai parameter harus berupa string start, stop, status, restart, dan reload. Isi dari file myprog.sh dengan perintah untuk melakukan seleksi terhadap inputan yang dimasukan. Jika inputan yang dimasukan start, stop, status, restart, atau reload maka akan muncul output seperti gambar di atas dan jika tidak, akan muncul informasi kesalahan dan tampil seperti gambar di atas.

5. Buat sebuah fungsi pada script confirm.sh yang memberikan konfirmasi jawaban Yes, No atau Continue. Jika jawaban Yes, maka beri nilai balik 0, No = 1 dan Continue = 2. Modifikasi kerangka program berikut untuk memenuhi permintaan tersebut.
#!/bin/sh
# Confirm whether we really want to run this service confirm() {
local YES=”Y” local NO=”N” local CONT=”C”
while : do
echo –n “(Y)es/(N)o/(C)ontinue? {Y] “ read answer
answer=`echo “$answer” | tr ‘[a-z]’ ‘[A-Z]’`

if [ “$answer” = “” –0 “$answer” = $YES ] then
return 0 elif ….
then
return 2 elif ….
then
return 1
fi
done
}

Test fungsi diatas dengan program berikut :
$ vi testp.sh
. confirm.sh confirm
if [ $? –eq 0 ] then
echo “Jawaban YES OK” elif [ $? =eq 1 ]
then
echo “Jawaban NO” else
echo “Jawaban CONTINUE”
fi
Perhatikan baris pertama, adalah loading dari fungsi confirm yang terdapat di script confirm.sh. Setelah eksekusi script tersebut, maka fungsi confirm dapat digunakan.
Jawaban :



Analisa : Gambar di atas merupakan latihan nomer 5 yaitu membuat sebuah fungsi pada script confirm.sh yang memberikan konfirmasi jawaban Yes, No atau Continue. Jika jawaban Yes, maka beri nilai balik 0, No = 1 dan continue = 2 serta memodifikasi program tersebut. Pada perintah yang terdapat di modul tidak bisa dijalankan, sehingga digunakan modifikasi terhadap isi perintah. Lalu digunakan perintah elif seperti yang terlihat pada gambar di atas, dan ketika dijalankan hasilnya akan tampil seperti di atas dengan output tulisan “Jawaban YES OK”.
  • Kesimpulan
          Shell script dibuat dengan editor teks (ASCII editor) dan umumnya diberikan ekstensi “.sh”.serta Variable shell adalah variable yang dapat mempunyai nilai berupa nilai String. Variable harus dimulai dengan alfabet, disusul dengan alfanumerik dan karakter lain.  Variabel dapat ditulis dalam huruf kecil atau huruf besar atau campuran keduanya. Nilai variable dapat diisi melalui keyboard (stdin) dengan instruksi read.
          Setiap program setelah selesai dieksekusi akan memberikan informasi melalui variable spesial $?.  Indikasi yang diberikan adalah :
- Bila program berakhir dengan sukses, $? = 0
- Bila program berakhir dengan error,    $? = 1
          Instruksi test digunakan untuk memeriksa kondisi dari sebuah ekspresi. Ekspresi terdiri dari factor dan operator yang dipisahkan oleh spasi. Hasil test akan memberikan nilai berupa status exit, yaitu 0 bila ekspresi sesuai, bila tidak maka hasil adalah <> 0
Ada beberapa jenis Operator yaitu
  1. Operator untuk test
  2. Test untuk file dan direktori
  3. LOGICAL && dan ||
  4. Operator bilangan bulat
  5. Operator Logical
          Dalam pemrograman shell kita juga bisa menggunakan perintah percabangan if,case dan perulangan while in.selain itu kita juga bisa membuat sebuah fungsi yang nantinya bisa dipanggil oleh file lain.
  • Daftar Pustaka/Referensi

Comments

Popular posts from this blog

PRAKTIKUM 7 UNIX SYSTEM CALL & MANAJEMEN MEMORI

PRAKTIKUM 8 SISTEM FILE

PRAKTIKUM MANAJEMEN APLIKASI